TorakID– Setelah memperkenalkan mobil berwarna serba hitam di awal tahun, Alpine resmi memperkenalkan wujud asli dari mobil balap tahun ini dengan nama A521. Mobil balap ini masih menggunakan komponen mobil balap Renault RS20 sebanyak 90% meski 10% diantaranya adalah komponen baru yang nantinya diperkenalkan pada sesi tes pramusim di Bahrain. Mobil ini menggunakan kelir warna biru dengan sedikit aksen merah di belakang dan hitam di bagian sayap.

Tim yang dahulu bernama Renault ini meraih 181 poin atau berada di posisi kelima musim lalu. Sedangkan Daniel Ricciardo yang saat ini berada di Mclaren, meraih 119 poin atau berada di posisi kelima dan Esteban Ocon di posisi ke 12 dengan 62 poin. Ricciardo meraih dua kali posisi ketiga di GP Jerman dan San Marino sedangkan posisi kedua di balapan GP Sakhir adalah hasil terbaik Ocon untuk musim lalu. Sepeninggal Ricciardo, Ocon akan ditemani Fernando Alonso yang kembali ke tim setelah meraih gelar juara FIA WEC pada 2018-2019 dan Le Mans 24 jam bersama Toyota. Mantan pebalap Mclaren dan Ferrari ini kembali ke tim yang membesarkan namanya mulai 2002-2006 dan 2008-2009 sekaligus meraih dua kali juara dunia pada 2005-2006. Pebalap asal Oviedo, Spanyol akan direkrut selama 2 musim guna memperbaiki peforma tim dan membangun mobil balap spek 2022. Pada bagian pembalap ketiga, ada Daniel Kvyat yang sebelumnya membalap di Toro Rosso/Alpha Tauri.

Salah satu bagian dari perubahan Renault ke Alpine musim ini perombakan struktur tim. Dimana mereka merekrut Davide Brivio, yang sebelumnya adalah tim prinsipal Suzuki di MotoGP dan mengantarkan tim tersebut meraih gelar juara dunia pembalap bersama Joan Mir tahun lalu.

Brivio sendiri akui, meninggalkan Suzuki ketika masa-masa menikmati hegemoni cukup sulit baginya. Namun, dia juga akui bahwa dia tidak ingin menyesal jika menolak kesempatan untuk bekerja di F1 yang jadi impiannya.

“Tentu saja itu tidak mudah untuk meninggalkan tim lama saya, lingkungan yang saya kenal sangat baik. F1 sudah lama menjadi impian bagi saya dan sangat menyenangkan bagi saya untuk memulai sesuatu yang benar-benar baru dan masuk ke lingkungan baru.

“Tentu saja saya harus banyak belajar. Banyak yang harus dipahami, tapi ini adrenalin bagi saya, ini (seperti) oksigen untuk mulai bekerja dan belajar banyak hal. Ini adalah kesempatan yang saya rasa harus saya ambil. Mungkin, saya akan menyesal jika tidak mengambilnya,” ucap Brivio pada peluncuran tim Alpine kemarin melansi Motorsport.com.

Orang yang pernah menjadi asisten bagi Valentino Rossi di Yamaha ini akan berbagi tugas tim prinsipal di Alpine bersama Marcin Budkowski. Brivio sebagai direktur balap, sedangkan Budkowski sebagai direktur eksekutif. Mereka berdua menggantikan posisi Cyril Abiteboul yang mengabdi bersama Renault di F1 sebagai tim prinsipal sejak mereka kembali tahun 2016 silam. Ini diklaim menjadi hal yang tidak biasa karena hanya Alpine saja yang tidak ada tim prinsipalnya sehingga hal-hal utama akan menjadi urusan masing-masing direktur selama musim balap bergulir.

“Saya akan bertanggung jawab atas kegiatan dan aktivitas di trek, jadi semuanya yang terjadi di sirkuit. Pekerjaan kami sebagai tim balap adalah mengeksploitasi potensi penuh mobil…Dan tentu saja saya bukan seorang teknisi, tapi saya harus mencoba untuk memastikan para teknisi, mekanik, pembalap, dan semua orang terlibat. Mereka memiliki segalanya yang dibutuhkan untuk melakukan yang terbaik,” ucap Brivio.