Terror Garage

TorakID- Salah satu ikon dunia VW Indonesia adalah duo Yanto Widodo dan Michael Lesmana dari Terror Garage yang tidak hanya memiliki salah satu koleksi VW terlangka di dunia tetapi juga menjadi perwakilan RWB di Indonesia.

Kalau berpikir RWB pasti kita membayangkan Porsche dengan fender lebar dan sayap besar tetapi Terror Garage mengambil tema yang menarik yaitu backdate atau membuat Porsche baru memiliki tampang lama. Hasilnya adalah RWB 1+3 alias Speedster, Indonesia boleh berbangga karena RWB 1+3 menjadi RWB pertama dengan body style Speedster atau mobil tanpa atap dengan kaca kecil yang awalnya dibuat Porsche untuk pasar balap di Amerika.

Basis kendaraan ini adalah Porsche 930 Turbo dan mungkin kalau ada yang tidak tahu bisa Google dulu bentuknya karena 930 identik dengan fender lebar dan spoiler besar (dijuluki nampan teh) dan versi balapnya yaitu 935 Turbo menjadi inspirasi awal gaya RWB. Tetapi sosok 930 sudah sirna karena konsep backdate adalah membuat Porsche baru terlihat lama dan yang dipilih Terror adalah 901 yang merupakan seri awal Porsche. Kap bagasi depan diganti dengan model long hood membulat dan lampu depan diganti ke model 901 berikut fendernya.

Lampu sein depan dan side marker jika dipindah dari bumper ke di bawah lampu depan. Sayap di kap mesin belakang dihilangkan dan diganti kap mesin 901 awal, lampu belakang juga diganti dengan desain yang tipis, terakhir adalah pelaburan warna cat Sea Blue. Mungkin ada yang bertanya kenapa RWB 1+3 menggunakan atap speedster yang tidak ditawarkan pada seri 901? Jawabannya karena Terror Garage menggabungkan tidak hanya elemen 901 tetapi juga pendahulunya yaitu 356 yang pertama kali menyandang body Speedster.

Selain itu 356 juga dianggap paling ikonik karena sempat digunakan oleh aktor Steve McQueen yang juga pembalap dan penggemar mobil. Kaca ala 356 ini dibuat sendiri oleh Terror Garage dengan memotong tinggi frame windshield hingga 20 cm yang kemudian dibentuk mirip punya 356. Desain kacanya dibuat khusus agar lebih tegak dari sudutnya dan frame dibuat dari besi tipis yang kemudian di krom. Sebagai pelengkap dipasang hardtop dengan desain custom unik yang terinspirasi dari 356 Gmund.

Hardtop ini dibuat dari aluminium karena bahan fiber dianggap terlalu umum dengan inspirasi dari pesawat pembom B-29 Superfortress dari jaman PD2. Desainnya dibuat jenong karena biar pas jatuhnya desain hardtop hingga ke belakang, jika dibuat lebih tipis malah terlihat aneh. .
Hardtop ini menjadi perbincangan di luar negeri karena desainnya tidak biasa. Namun suka atau tidak, Terror Garage patut diapresiasi karena berani melakukan hal yang tidak biasa dan membuat kreasi RWB 3+1 menjadi unik. Satu ciri khas RWB yang tidak hilang adalah penggunaan overfender tipe wide yang menambah lebar 10 cm di depan dan 15 cm di belakang. Pemasangan fender tetap dilakukan oleh Nakai-san walaupun lebih santai karena hanya memasang front bumper, front lip serta panel fender tanpa side skirt dan rear wing.


Pemilihan velg juga diperhitungkan dengan matang, RWB 1+3 menjadi yang pertama diantara saudaranya untuk menggunakan velg 52Outlaw 001 3 piece ukuran 17x(10+12) dengan offset 11 di depan dan -74 belakang yang dibalut ban Toyo Proxes R888 dengan profil 255/40R17 dan 315/35R17. Sebagai catatan velg ini merupakan hasil kolaborasi Urban Outlaw pimpinan Magnus Walker dengan perusahaan velg Fifteen52. Suspensi asli diganti dengan coilover Deed di depan dan Aragosta di belakang. Suspensi ini khusus dibuat untuk RWB 1+3 karena produsen ini tidak membuat komponen khusus 930 dan akhirnya bagian suspensi seperti arm, dudukan rem depan hingga tie rod harus dikirim ke luar negeri untuk dibuat khusus 930.

Terakhir ada detail kecil yang menarik tentang kenapa mobil ini disebut RWB Speedster 1+3. Sebetulnya Speedster adalah RWB keempat di Indonesia setelah Erabareshi Mono, Ciska dan Terror Targa tetapi Terror tidak ingin langsung merujuk ke angka 4 oleh karena itu dipakai 1+3 yang menjadi arti bahwa Indonesia menjadi negara ke-13 yang memiliki perwakilan RWB.