

TorakID- Kalah dari penguasa utama, Mercedes memang tidaklah menyenangkan bagi Red Bull. Hanya meraih dua kemenangan saja di perhelatan ulang tahun ke-70 F1 (balapan kedua GP Inggris) dan seri Abu Dhabi melalui Max Verstappen rasanya seperti tidak begitu baik bagi kubu
banteng merah. Pebalap asal Belanda ini juga meraih 5 kali podium kedua dan 3 kali podium ketiga selama musim lalu membuatnya meraih 214 poin atau berada di posisi ketiga. Sialnya, Alexander Albon yang menjadi rekan setimnya hanya berada di posisi ketujuh dengan dua kali podium ketiga dan berada di posisi ketujuh klasemen. Pebalap Thailand ini kalah dari Carlos Sainz (pebalap Mclaren saat itu sebelum pindah ke Ferrari musim 2021) dengan perolehan poin sama persis yakni 105 poin. Peforma menurun akhirnya membuat pembalap yang lahir di London, Inggris ini didepak dari skuad Red Bull dan hanya membalap di DTM (balap GT Jerman) musim 2021.
Sementara, Sergio Perez yang berhasil berada di posisi keempat dengan 1 kemenangan dan 1 kali posisi kedua serta mengumpulkan 125 poin masuk ke kubu Red Bull musim ini menggantikan Albon. Pebalap asal Meksiko ini sebelumnya malang melintang di Sauber, Mclaren dan Racing Point sebelum berakhir di Red Bull musim 2021. Pebalap yang pernah mengikuti A1GP dan GP2 (Formula 2) ini sudah membalap selama 191 kali dan meraih 10 kali podium selama berkarier di F1. Musim lalu adalah musim terbaik dirinya berlaga di F1 karena berhasil berada di posisi keempat setelah sebelumnya hanya bisa berada di posisi 10 besar saja. Dengan peforma bagus selama berkarier bersama Racing Point, dia dipasangkan bersama Verstappen guna membalap dengan mobil RB16B. Mobil modifikasi dari musim 2020 yang meraih posisi kedua klasemen konstruktor
dengan 319 poin.
Tahun 2021 ini akan menjadi musim terakhir Red Bull Racing bekerjasama dengan Honda sebagai pemasok mesin. Pabrikan Jepang itu telah menyatakan tidak akan melanjutkan program mesin Formula 1 setelah musim 2021 tahun lalu, meski begitu Red Bull akhirnya mencapai kesepakatan untuk membeli hak paten atas mesin Honda yang disuplai mereka demi dikembangkan sendiri. RB16B adalah mobil terakhir bermesin Honda sebelum perubahan total terjadi mulai musim depan.
Dilansir The Race, Honda menggunakan desain mesin yang mulanya direncanakan untuk 2022 di musim ini. Hal ini sebagai tanda komitmen besar Honda untuk memberikan akhir yang manis bersama Red Bull dan memberi salam perpisahan yang mengesankan dari F1. “Situasi ini cukup sulit bagi kami dari segi mesin. Sekarang waktunya adalah bagaimana kami mendekati, menyamai, lalu melewati mereka (Mercedes). Setiap bagian mesin harus berkembang. Tenaga mesin dan ERS kami akui masih memiliki kekurangan,” ucap Tanabe.
Perbaikan pada semua lini pada tahun ini harus terus dilakukan. Jika musim ini justru menjadi ulangan cerita lama Red Bull yang selalu berulang sejak era hibrida, maka Red Bull harus puas di posisi kedua dengan jarak yang terpaut jauh. Bagaimanapun, Red Bull dan Honda harus terus bekerja sangat dekat dan penuh fokus untuk menutup 2021 dengan manis, atau justru membuat blunder dan mengakhirinya dengan pahit.