

TorakID-Reli Dakar selama ini sering digelar di kawasan Amerika Selatan setelah kawasan di Afrika sedang terjadi masalah keamanan. Reli yang sudah memasuki perhelatan ke-41 sejak pertama kali digelar pada 1979 ini
resmi bergulir pada 5 Januari 2020 di Arab Saudi. Lokasi balapan yang pertama kali digelar di kawasan Asia Barat ini melalui jarak 7500 km. Lokasi baru ini sangat menguras stamina pereli dan kendaraan sehingga pagelaran tahun ini bisa dianggap lebih berat daripada di kawasan Amerika Selatan atau di Afrika. Dalam gelaran 2020, diberlakukan alat navigasi baru yakni buku peta yang berwarna dan lebih jelas daripada biasanya. Di dalam buku itu sudah tersimpan rute lintasan sekaligus penunjuk arah bagi pereli untuk menjalani balapan. Lokasi baru jelas membuat peserta semakin giat untuk beraksi dalam menampilkan peforma terbaiknya selama berlangsungnya balapan.
Sayangnya, reli Dakar bukan tanpa kendala. Paulo Goncalves, pereli motor yang sudah ikut sejak 2006 harus meninggal dunia akibat serangan jantung. Ia sendiri sempat terjatuh di Special Stage 7 (12/1) dan pereli tim Hero ini dilarikan ke rumah sakit tapi nyawanya tak tertolong. Pereli tim Hero itu sempat menorehkan hasil terbaik di 2015 dengan meraih posisi kedua kategori motor.
Dalam kategori motor, persaingan terjadi antar tiga pabrikan yakni Honda, KTM dan Husqvarna. Tidak seperti tahun lalu, pasukan KTM tidak bisa digdaya dengan mudah. Lintasan baru membuat persaingan terbuka bagi pabrikan lain untuk menghancurkan kemenangan ke-19 untuk KTM. Ricky Brabec dari Monster Energy Honda adalah contoh pereli yang bisa melumat dominasi KTM. Sampai SS7, ia mengukir waktu 28 jam, 5 menit, 1 detik. Di belakangnya ada Pablo Quintanilla dari Husqvarna
dan rekan satu tim Brabec yakni Jose Ignacio Cornejo.
Sementara, Fernando Alonso menjadi pereli baru di kategori Mobil. Juara dunia F1 2005-2006 ini mengendarai Toyota Hilux dalam tim Toyota bersama dua rekan setimnya, Nasser Al Attiyah dan Giniel De Villiers. Sayangnya, perjuangan Alonso tak semudah yang dikira. pereli yang pernah membalap di FIA WEC itu menabrak batu di SS2 (6/1) sehingga waktunya terbuang banyak. Dalam kategori mobil ini hanya Toyota dan Mini saja yang bertempur satu sama lain. Squad Mini sendiri terdiri dari
tim pabrikan yang menggunakan Mini Buggy dan sisannya (kalangan privateer/tim lain) menggunakan Mini Countryman bekas dari tim pabrikan yang suku cadang sekaligus logistiknya dari tim X Raid.
Sejak SS3 (7/1), Carlos Sainz berhasil dominan dengan waktu 27 jam, 49 menit dan 14 detikan. Pereli Mini ini terpaut 10 menit dari Nasser Al Attiyah dari Toyota dan rekan setimnya dari Mini, Stephane Peterhansel. Baik Sainz, Al Attiyah dan Peterhansel mendominasi klasemen mobil sejak SS4 (8/1) dan masih tanpa perubahan berarti sampai SS7. (Berto)