

Pandji Pragiwaksono salah satu dedengkot stand up comedian Indonesia mengatakan dirinya sangat mengagumi cara merketing yang dimiliki Nike Air Jordan.
Dalam akun Youtube Pandji Pragiwaksono, Pria yang lahir di Singapura, 18 Juni 1979 ini mengisahkan tentang kekaguman tentang marketing salah satu sepatu yang dimilikinya Nike Air Jordan 1 Banned.
“Sepatu ini adalah sepatu yang waktu itu dilarang oleh NBA. Ceritanya adalah Nike waktu itu 80an awal, 70an akhir Nike lagi kebingunan karena sales mereka turun jauh. Terus di tahun segitu mereka juga lagi ribet sama Onsut (Onitsuka Tiger), karena beberapa desainnya dianggap mencontek Onitsuka Tiger,” terang Pandji.
Pendji menceritakan saat itu Nike sedang mencari jalan keluar untuk menggeser dari pasar sepatu lari, ke cabang lainnya. Saat itu yang memungkinkan adalah Tenis dan Basket.
Nah, kebetulan Nike sangat senang nempel pada atlet-atlet “kontroversial”.
Karena orang kontroversial berpeluang mendapat publisitas, misalnya petenis John McEnroe yang punya karater suka marah-marah di lapangan saat bertanding. Pada basket ada Michael Jordan yang sengaja dikontroversikan dengan meggunakan sepatu terlarang.
Cerita singkatnya. Saat itu Jordan masih Adidas banget.
Nike selama beberapa waktu membujuk Jordan, istilahnya untuk menjadi brand ambasadornya namun selalu gagal.
Hingga akhirnya Nike yang ngebet banget ingin membujuk Jordan agar menggunakan produk sepatunya, pergi ke orang tua Jordan, supaya orang tuanya membujuk Jordan untuk mau datang ke kantornya (Nike).
Singkat cerita, dealing pun terjadi antara Jordan dan Nike.
Jordan langsung memiliki line up produk sendiri, hingga dirilis lah awal-awal Nike Air Shape yang juga berwarna hitam merah tidak ada putihnya.
Pada jaman itu sekitar 1980an peraturan NBA ada dua tentang berpakaian.
Pertama, warna sepatu harus sama dengan seragam. Misalkan di seragam Chicago Bulls ada warna hitam-putih-merah nah di sepatu juga harus ada warna tersebut.
Entah sudah direncanakan atau tidak, Nike Air Shape tidak ada motif putihnya saat itu. Hingga akhirnya Chicago Bulls dikirimi surat cinta oleh NBA.
Yang inti suratnya berisi, jika Jordan tidak menggunakan sepatu dengan warna yang sesuai peraturan, maka Chicago Bulls akan didenda.
Berhubung Nike tamat S3 Marketing secara cum laude, pabrikan sepatu berlogo centrang tersebut menganggap hal itu sebagai rejeki.
Hingga akhirnya, surat dari NBA untuk Chicago Bulls pun dirilis ke media, dan Bulls selalu membayar denda di tiap pertandingan.
Dan hasilnya sesuai rencana, Jordan selalu menjadi buah bibir di tiap pertandingan dengan bahasan yang tidak jauh dari sepatu terlarang.
Hingga akhirnya, Nike memproduksi masal sepatu tersebut dengan nama Air Jordan 1 dengan julukan Banned di sekitar tahun 1980an juga.