

TorakID- Orang Indonesia itu adalah orang-orang yang kreatif. Mau bukti? Memberikan julukan tersendiri untuk mobil. Salah satunya ini, Mercedes-Benz yang kalau diluar namanya Ponton (Karena desain bodi yang serba membulat mirip kapal ponton, desain khas 40an-50an), menjadi Mercy Kentang. Mungkin karena bentuknya yang membulat itu dinamakan demikian.
.
Untuk varian yang tersedia ada 180 (W120) & 190 (W121) serta ada pilihan mesin diesel & bensin. Dulu saat Asian Games 1962, dimasukkan sekitar 1000 unit 180Db (Diesel, Facelift kode a, b, c) untuk dijadikan taksi. Wajar saja karena waktu di Jerman Barat sana unit W120/W121 banyak dipakai untuk taksi karena ini varian entry level luxury. Untuk tipe 180 mesinnya 1800cc & 190 mesinnya 1900cc, semua inline 4 (M136, M121 & OM636, OM621) Dilengkapi standar keamanan Mercy kala itu yaitu structured cell body yang melindungi penumpang. Ini adalah buyutnya E-Klasse.
.
Ada juga varian wagonnya (kombinationswagen) yang disingkat kombi. Dibuat oleh karoseri (karosserie) Binz (di Lorch), Miesen (di Bonn), Pollmann (di Bremen). Varian ini cukup langka karena di masa itu banyak dipesan hanya untuk ambulance (krakenwagen) yang banyak dibuat Miesen & hearse (leichenwagen) atau mobil jenazah. Ada juga varian pickupnya (pritschenwagen).
Ada juga varian “murahnya” dari 300SL karena desainnya dibuat mirip yaitu 190SL R121 yang merupakan roadster yang berbasis W121, biasanya model ini merupakan pelampiasan bagi yang ingin 300SL tapi ga kesampean. SL sendiri adalah singkatan dari Super-Leicht (ringan). Versi S-Klasse dari Ponton ini adalah W180 (220a & 220S sedan + coupe/cabriolet), W128 (220SE, Einspritzung/Injection sedan + coupe/cabriolet) & W105 (219). Ada juga varian flagshipnya yaitu 300 Adenauer W186.
Untuk membedakan Ponton E-Klasse dengan S-Klasse cukup mudah. Lihat saja eksteriornya. Untuk E-Klasse ada kisi angin di depan, juga lampu sein ada di samping fender. Sementara S-Klasse tidak ada kisi angin, lampu sein diatas fender manjang ke depan.