

TorakID- Dibukanya keran impor mobil CBU pada tahun 1999 membuat pasar mobil Indonesia pada era 2000an menjadi sangat dinamis meski masih merasakan dampak dari krisis moneter 1998. Berbagai kendaraan hadir muncul meramaikan pasar mobil di Indonesia seperti Toyota Celica.
Kehadiran Toyota Celica generasi ketujuh membawa kembali nama Celica. Generasi pertama Celica sering dipamerkan dan dijual oleh Astra ketika impor mobil masih diperbolehkan. Pada awal 90an, publik Indonesia menyaksikan Celica di balap rally, dimana pada tahun 1996 pembalap Reza Pribadi berhasil finish kelima dengan Celica pada ajang WRC di Medan.
Tetapi sosok Celica generasi ketujuh tidak lagi mengejar juara rally, pada akhir 90an Toyota mengincar pembeli muda dengan mobil yang memiliki desain modern namun tetap dirawat dan irit, untuk itu Celica generasi ketujuh hanya tersedia dalam penggerak depan dan tanpa mesin turbo.
Secara desain memang Celica generasi tujuh ini masih terlihat segar, bahkan hingga sekarang dengan garis body tegas dan lampu besar di depan. Pada bagian belakang terdapat lampu kotak dan spoiler kecil yang menambah manis desain mobil.
Celica menggunakan dapur pacu 1ZZ-GE dan 2ZZ-GE berkapasitas 1.800 cc dengan pilihan transmisi manual 5 dan 6 percepatan atau matik 4 percepatan. Performa Celica masih cukup mumpuni, terutama di Indonesia.
Namun keunggulan Celica adalah perawatan yang relatif mudah karena mesin seri ZZ mirip dengan mobil-mobil yang beredar di Indonesia dan Celica memiliki efisiensi bahan bakar yang sangat baik untuk mobil sport, malah Celica kerap masuk ke daftar 10 besar mobil paling efisien di Amerika.
Karena itu Celica cocok bagi yang menginginkan mobil sport yang efisien dan mudah dirawat. Celica juga populer untuk bahan modifikasi baik di luar maupun di dalam negeri.