

TorakID- Menggunakan jasa Daniel Riccardo dan Esteban Ocon, Renault bercokol di posisi kelima balapan F1 musim lalu dengan 181 poin. Adapun Ricciardo mampu meraih dua kali podium di Grand Prix Jerman dan San Marino sehingga dirinya berada di posisi kelima dengan 119 poin. Sedangkan Ocon hanya mampu berada di posisi ke-12 dengan 62 poin, posisi yang sama ketika pebalap Meksiko ini turun di 2018 saat bergabung di Racing Point.
Tahun ini, Fernando Alonso direkrut Renault untuk meriset regulasi mobil baru untuk musim balap 2022. Alonso sendiri berjaya bersama Renault di 2005-2006 sebagai juara dunia dan dia sendiri terakhir kali membela Renault di musim balap 2008-2009. Debut di tahun 2003, ia hanya finis keenam di klasemen sementara dan setahun kemudian, ia bercokol di posisi keempat di musim 2004. Alonso ditandemkan dengan Ocon di musim ini dikarenakan Ricciardo ditransfer ke Mclaren menggantikan Carlos Sainz yang hijrah ke Ferrari. Sementara, Renault resmi berganti nama menjadi Alpine F1 sejak September tahun lalu dan mengakhiri nama Renault setelah 5 tahun mengabdi di F1.
Alpine sendiri bukan nama baru di F1 karena pada 1968, mereka membuat mobil balap A350 bertenaga 300 dk. Sayangnya, mesin yang mereka buat kalah saing dengan mesin Cosworth sehingga pabrikan asal Perancis ini mundur dari balapan jet darat. Pada 1975, mereka membuat mobil A500 dengan mesin V6 berkapasitas 1500 cc turbo. Nantinya mesin ini juga dipakai tim pabrikan Renault yang akan debut pada 1977. Sebelum tim Renault muncul, nama Alpine ini muncul duluan sebagai leluhur tim yang nantinya meraih 2 kali juara dunia pebalap dan konstruktor di musim 2005-2006. Pada musim 2021, Alpine memperkenalkan A501 sebagai mobil balap resmi mereka setelah 45 tahun tidak membalap resmi di F1. Hingga, Alpine menjadi pabrikan mobil sport yang disegani di era 1960an sampai 1990an
Tidak meninggalkan nama lama, sponsor-sponsor yang pernah menempel seperti DP World, Castrol Edge, Dupont dan tentunya Renault masih ada di bagian badan mobil ini. Desain grafis bendera Perancis di bagian sayap depan dan bagian badan belakang mobil mengindikasikan nasionalisme kepada negeri menara Eifel itu. Hanya saja, livery ini masih belum dikonfirmasi akan tetap digunakan apa tidak di balapan. “Livery yang dihadirkan hari ini menjadi tanda kebangkitan identitas Alpine di F1. Beberapa elemen grafis saat ini akan berubah jelang musim balap nanti dan beberapa lainnya dipertahankan,” kata Direktur Desain Alpine, Antony Villain.
Beberapa elemen grafis saat ini akan berubah jelang musim balap nanti dan beberapa lainnya dipertahankan,” kata Direktur Desain Alpine, Antony Villain melalui siaran video launching. Sementara, kepemimpinan tim di tim ini dipimpin oleh Davide Brivio yang berhasil menggantikan Cyril Abiteboul pada 13 Januari 2021. Davide sendiri bukan nama baru di dunia balap karena sudah malang melintang di balapan Motogp sebagai manager tim Suzuki pada musim lalu ketika mereka menjadi juara dunia berkat Joan Mir dan orang dibalik suksesnya Valentino Rossi saat bersama Yamaha pada 2004-2009.